Posts Tagged: Maskapai Penerbangan

Air Vanuatu Amankan B737 Hingga 2020

Air Vanuatu (NF, Port Vila) telah mengumumkan akan menyewakan kapasitas B737-300 dari seluruh kapal selam Kepulauan Nauru Airlines (ON, Nauru) untuk memenuhi permintaan rute internasionalnya selama musim puncak hingga Januari 2020.

Maskapai Ni-Vanuatu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pesawat akan digunakan untuk mengoperasikan layanan baru antara Brisbane Int’l, Australia, dan Espiritu Santo dan Port Vila pada hari Rabu, Jumat, dan Minggu setiap minggu yang dimulai pada tanggal 18 Juni 2018. Antara 2 Februari dan 11 juga menggunakan pesawat maskapai Nauru pada semua penerbangan narrowbody-nya untuk perlindungan B737-800 sendiri.

“Leasing pesawat ini memungkinkan B737-800 kita untuk meningkatkan layanan ke Sydney Kingsford Smith dan Auckland Int’l,” kata kepala eksekutif Air Vanuatu, Joseph Laloyer,. “Selama musim puncak, kami akan mengoperasikan penerbangan harian ke Sydney dan empat penerbangan per minggu ke Auckland. Kami mengharapkan tambahan kapasitas untuk meningkatkan pariwisata di Vanuatu.”

Laloyer mengatakan bahwa kesepakatan dengan Nauru Airlines adalah satu dari beberapa kemitraan yang telah diusahakannya selama setahun terakhir – di antaranya Solomon – Solomon Airlines (IE, Honiara) dan Air Niugini (PX, Port Moresby) – dalam upaya untuk meningkatkan profil pariwisata Vanuatu di wilayah ini.

“Saya sangat senang dengan tahun 2018; Kami bekerja tanpa kenal lelah pada tahun 2016 dan ’17 untuk memastikan kami dapat meningkatkan kapasitas kami dan pada akhirnya meningkatkan pariwisata di Vanuatu. Untuk mencapai hal ini, kami telah bekerja di belakang layar di semua departemen untuk memastikan kesepakatan codeshare ada dan membangun kemitraan baru untuk memberikan stabilitas dan pertumbuhan bagi maskapai ini. ”

“Tahun ini juga merupakan tahun IOSA kami, tim saya sudah siap saat kami memulai proses sertifikasi ulang tahun 2018 akan menjadi tahun yang sibuk dan sukses untuk Air Vanuatu,” Laloyer menambahkan.

Selain B737-800, Air Vanuatu juga mengoperasikan satu ATR72-500, satu ATR72-600, dan tiga DHC-6-300 pada penerbangan penumpang yang dijadwalkan di seluruh Vanuatu dan juga ke Kaledonia Baru.

Bisnis Penerbangan Tak Melulu Untung

Bisnis penerbangan mungkin terlihat akan sangat menguntungkan, bagaimana tidak, untuk menggunakan jasa pesawat atau helikopter untuk berbagai kebutuhan tidaklah murah. Untuk penerbangan komersil sendiri, tiket pesawat untuk keberangkatan bukanlah murah dan ini menjadikan pesawat masih menjadi transportasi kelas A.

Memang ada banyak hal yang membuat tiket pesawat menjadi mahal, salah satu hal tersebut adalah operasional. Setidaknya setiap maskapai harus mengeluarkan banyak uang operasional dari pesawat. Selain operasional, perawatan, penyewaan bandara serta biaya-biaya lain seperti pilot, pramugari dan staf lainnya turut membuat harga tiket tinggi.

Hal lain seperti kenaikan harga minyak dunia juga turut andil dengan tingginya harga tiket. Memang harga tiket yang mahal tak selamanya, kadang setiap maskapai penerbangan memberikan harga miring baik saat promo atau saat tertentu lainnya. Meskipun demikian, apakah benar bahwa bisnis penerbangan selalu untung?

Bisnis penerbangan juga dapat rugi

Sama seperti bisnis-bisnis lainnya, bisnis penerbangan juga bukanlah bisnis yang tidak dapat rugi. Pada beberapa kasus, maskapai justru harus tutup karena mengalami kerugian besar seperti beberapa kasus maskapai yang pernah terjadi. Tentu hal ini menunjukkan bahwa kemungkinan untuk rugi dalam bisnis penerbangan juga ada.

Para pemiliki dan pelaku bisnis penerbangan sering kali dibuat pusing dengan naik turunnya harga minyak dunia. Dengan harga minyak yang kadang naik dan turun sangat drastis membuat penerbangan harus menyiapkan strategi agar tetap bertahan. Tentunya kualitas dan harga yang sebanding menjadi hal yang harus dipertahankan agar memiliki pelanggan setia.

Untuk penerbangan komersil misalnya, saat terjadinya liburan tentu akan memiliki banyak peminat, dan inilah saatnya bisnis maskapai memberikan layanan terbaiknya. Kecenderungan layanan yang buruk membuat stigma pada maskapai ini akan buruk pada penumpang yang pernah menggunakan maskapai tersebut. Memang tidak dapat dinilai secara keseluruhan jika terjadi layanan yang kurang baik dari maskapai yang dinaiki, namun tentu stigma ini dapat terjadi begitu saja.

Dengan hal tersebut, bisnis penerbangan atau maskapai terus dituntut untuk memberikan layanan terbaik bagi para penumpangnya. Dan tentu saja penurunan pendapatan, bahkan kerugian hingga bangkrut dapat terjadi bagi maskapai yang salah dalam menerpakan rencanan bisnisnya.